Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya.
Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir :
HARI INI SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya tertampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang dia menulis di sebuah batu:
HARI INI SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU
Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya: " kenapa setelah saya melukai hatimu, kamu menulisnya diatas pasir, dan sekarang kamu menulisnya di atas batu?"
Sambil tersenyum, temannya menjawab:
"Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin.
Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masa lalu. Belajarlah menulis di atas pasir...
Since we all need forgiveness, we should always be forgiving...
diambil dari :
http://tersenyum-ceritapendek.blogspot.com/
maafkan segala kesalahanku ya temann =DD
Sabtu, 19 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
....Willkommen bei Freunden....
Enjoy my blog!!!
blog ini mengandung variabel subjektifitas, so apabila ada perbedaan pendapat, harap dimaklumi yaa!!..
Add your comment pleasee.ThankS!
and, gute Lekture!!
blog ini mengandung variabel subjektifitas, so apabila ada perbedaan pendapat, harap dimaklumi yaa!!..
Add your comment pleasee.ThankS!
and, gute Lekture!!
0 komentar:
Posting Komentar