Selasa, 19 November 2013

sejenak

butuh memejamkan mata sejenak,
bukan karena mengantuk,
tapi karena pada saat mata tidak memandang apapun, hati lebih fokus mendengarkan hati dan pikiran dengan amat jernih.

dan aku membutuhkan ruang audioku saat ini, sekarang juga.

Senin, 04 November 2013

God made it!

who's thinking about you now?
If you were building a wall, who would tear it all down and pull you through?
Who's thinking about you?
Who'd care enough to send you flowers, that you could call at all hours,
And give your love to?
Somebody must believe if they could see what I see
If they haven't, well they will
Baby they all will

Just when you suspect that life couldn't get no harder, something comes
Along and makes your dark day darker
The weight of it all falls on you
Who will be the one to listen when it's time to listen?
Who will be the one to miss you when you've gone missing?
Well, I do.
Do I qualify, qualify, qualify, qualify, qualify?

(Who's Thinking About You Now? - Jason Mraz)

inget bener, lagu ini yang mewarnai hari-hari sebelum :

"I feel like starting something.
I feel like calling off the day to be with you"

feel soo gratefull..
saat aku dan dia mulai memutuskan untuk menjadi satu, 
Allah menggabungkan pecahan-pecahan peristiwa jadi benar-benar bulat utuh saat hari H itu.
Pernikahan.
tidak dengan cara yang selalu sempurna di setiap detailnya,
tidak dengan cara yang selalu mudah di setiap tahapannya,
tidak selalu dengan hal menyenangkan yang diharapkan.

namun,
dari setiap doa,
air mata permintaan,
keyakinan,
kegelisahan,
susahnya hati,
dan setiap usaha yang pernah ada,

terselip kalimat : "nanti kita tinggal mengenang semua ini sambil tersenyum"

God made it!

happy 121 days myhusband :)

our thanks in every single second, dear Allah.

being honestly happy

hari ini beberapa orang bahagia
namun terlihat berusaha membahagiakan diri
cara yang baik sebenarnya
bukankah kita harus selalu berusaha merasa bahagia?!

namun, ada yang kentara
saat orang berusaha terlihat bahagia karena merasa takut dianggap tidak bahagia oleh orang lainnya,
yang mana dibalik itu, sebenarnya tidak.

stop trying to fit the form that others want us to be and instead, act at being really, truly, completely true to self.

Minggu, 03 November 2013

Aku cukup sampai di situ

ketika aku sudah memperjuangkan hal untuk seseorang, untuk sahabat.
aku harap, sampai hati ini lega,
aku cukup sampai di situ.

Sahabat selalu berbeda dengan orang lain. Mereka dibentuk dari proses kedekatan yang bertubi-tubi, saling mengenal dan kepedulian yang tinggi. Sampai akhirnya kita sama-sama tahu bahwa kita layak atau pantas membagi dan memasuki kehidupan pribadi masing-masing.

Kemarin baru aja baca cuplikan film, "next time kalo lo punya sahabat trus dia punya salah, lo kasih tau dia, lo tonjok kalo perlu. tapi jangan lo tinggalin sahabat lo"

For real, its true. i done that.
And for another real, i cant do that. sayangnya udah gw tonjok dia, tapi dia gak sadar juga. secara manusiawi, kekecewaan pasti timbul. Bukan ninggalin, tapi semacam : i done my job as friend perfectly and it useless.. then i let (s)he does the rest.

Tapi, so far. gw gak penah merasa menyesal. yang pernah ada dan tersisa adalah kesedihan saat aku melihatnya melakukan kesalahan dan aku tidak bisa lagi mencoba membuatnya sadar.

A : ah galau sekali yah.. Padahal masih pagi.
B : iyalah *lho?!

tapi aku lega telah menyampaikan semua padanya.

Any way, ini hanya sebuah pemikiran fiktif. Objektifitas dan kebenaran sangat diragukan. :)

....Willkommen bei Freunden....

Enjoy my blog!!!
blog ini mengandung variabel subjektifitas, so apabila ada perbedaan pendapat, harap dimaklumi yaa!!..
Add your comment pleasee.ThankS!
and, gute Lekture!!