Minggu, 03 November 2013

Aku cukup sampai di situ

ketika aku sudah memperjuangkan hal untuk seseorang, untuk sahabat.
aku harap, sampai hati ini lega,
aku cukup sampai di situ.

Sahabat selalu berbeda dengan orang lain. Mereka dibentuk dari proses kedekatan yang bertubi-tubi, saling mengenal dan kepedulian yang tinggi. Sampai akhirnya kita sama-sama tahu bahwa kita layak atau pantas membagi dan memasuki kehidupan pribadi masing-masing.

Kemarin baru aja baca cuplikan film, "next time kalo lo punya sahabat trus dia punya salah, lo kasih tau dia, lo tonjok kalo perlu. tapi jangan lo tinggalin sahabat lo"

For real, its true. i done that.
And for another real, i cant do that. sayangnya udah gw tonjok dia, tapi dia gak sadar juga. secara manusiawi, kekecewaan pasti timbul. Bukan ninggalin, tapi semacam : i done my job as friend perfectly and it useless.. then i let (s)he does the rest.

Tapi, so far. gw gak penah merasa menyesal. yang pernah ada dan tersisa adalah kesedihan saat aku melihatnya melakukan kesalahan dan aku tidak bisa lagi mencoba membuatnya sadar.

A : ah galau sekali yah.. Padahal masih pagi.
B : iyalah *lho?!

tapi aku lega telah menyampaikan semua padanya.

Any way, ini hanya sebuah pemikiran fiktif. Objektifitas dan kebenaran sangat diragukan. :)

0 komentar:

....Willkommen bei Freunden....

Enjoy my blog!!!
blog ini mengandung variabel subjektifitas, so apabila ada perbedaan pendapat, harap dimaklumi yaa!!..
Add your comment pleasee.ThankS!
and, gute Lekture!!